
Ringkasan aplikasi berita “KeTitik” menerima jumlah pra-dana yang tidak diungkapkan. Pendanaan ini diberikan oleh Evy Harjono (HiApp) dan sejumlah angel investor dari Flip, Moengage, Trusting Social, Chope dan Brick.
Evy Harjono selaku President of PT Hello Kreasi Indonesia (HiApp) mengatakan, di era konten snack, KeTitik menawarkan pengalaman segar dan rangkuman berita tajam yang identik dengan berita ringan di media sosial.
“Nilai dan misi mereka sejalan dengan filosofi investasi kami mendidik masyarakat Indonesia dengan informasi yang jelas, ringkas dan dapat diandalkan,” kata Evy dalam keterangan resminya.
Resmi diluncurkan pada Agustus 2022, KeTitik adalah aplikasi yang menyajikan ringkasan berita dalam dan luar negeri dalam format pendek atau kurang dari 60 kata. Empat segmen utama ditampilkan, termasuk All News, My Feed, Top Stories, dan Trending. Saat ini, aplikasi KeTitik telah diunduh lebih dari 40.000 kali.
(Kiri-Kanan) Presiden PT Hello Kreasi Indonesia Evy Harjono dan salah satu pendiri KeTitik Dannis Joseph / KeTitik
Co-founder KeTitik Dannis Joseph mengatakan investor terlibat dalam berbagai aspek pengembangan bisnis. Dengan pendanaan ini, KeTitik akan memperkuat lini pengembangan produk dan teknologinya, serta menambah jumlah tim.
“Kami optimis dapat mencapai tujuan kami, apalagi dengan dukungan Evy Harjono dengan angel investor yang memiliki keahlian dan jaringan yang luas. Mereka mendukung visi kami untuk memberikan pengalaman berita yang ringkas dan andal kepada pengguna di tengah aktivitas sehari-hari mereka,” jelasnya.
Tujuannya untuk mendongkrak rata-rata konsumsi berita harian masyarakat. Menurutnya, ada peluang untuk menjangkau lebih dari 100 juta pembaca berita setiap hari. Hingga akhir tahun ini, KeTitik menargetkan peningkatan jumlah rangkuman berita yang terbit setiap hari dari rata-rata 300 menjadi 700 rangkuman berita.
Untuk itu, pihaknya akan membangun mesin berbasis Natural Language Processing (NLP) untuk merangkum berita sehingga pengguna dapat mengakses berita dengan lebih mudah dan cepat.
Sumber utama untuk membaca berita
Menurut survei Reuters Institute pada Februari 2022, mayoritas masyarakat Indonesia atau sekitar 88% menerima berita dari media online. Disusul media sosial (68%), televisi (57%) dan media cetak (17%).
Lebih banyak rentang:
Aplikasi Newfemme menyajikan informasi kesehatan dan gaya hidup wanita
Asumsi meluncurkan InLive, layanan infrastruktur untuk mengembangkan aplikasi streaming langsung
IDN Media Umumkan Pendanaan Seri D
Dirinci berdasarkan jenis media sosial, WhatsApp berada di urutan teratas dengan 54%, diikuti oleh YouTube (46%), Facebook (44%), Instagram (37%), Twitter (20%) dan TikTok (16%). .
Tingginya penggunaan media sosial sebagai media pengumpulan berita juga didorong oleh penetrasi smartphone yang juga tinggi di Indonesia. Hingga 83% orang Indonesia mengakses berita melalui smartphone.
Sumber :